SEBAB-SEBAB PENAMAAN ILMU TAUHID
MAKALAH ILMU TAUHID
Nama-Nama
Lain dari Ilmu Tauhid, Pengertian dan Sebab-Sebab Penamaannya

Ekonomi
Syariah kelas D
Dosen
Pengampu :
M.
Ircham, LC., M.Pd.I.
Disusun
Oleh :
Ali
Mustopa (63020160125)
Lutfi
Nur Muhamad (63020160133)
Institut
Agama Islam Negri Salatiga
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam
Prodi
Ekonomi Syariah
2017
Kata Pengantar
Puji
syukur penulis telah panjatkan atas kehadiran Allah SWT, sang Pencipta alam
semesta, manusia dan kehidupan. Karena berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah
serta inayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Perubahan
Masyarakat Desa ini tidak kurang pada waktunya.
Maksud
dan tujuan dari penulisan makalah ini tidak lain untuk memenuhi kewajiban mata
kuliah Ilmu Tauhid yang merupakan bentuk langsung tanggung jawab penulis pada
tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penulis juga
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak M. Ircham, LC., M.Pd.I. selaku dosen mata kuliah Ilmu Tauhid serta
semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Demikian
pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar bahwasanya
penulis hanyalah seorang manusia yang tidak dapat luput dari kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran akan
senantiasa penulis nanti dalam upaya evaluasi diri.
Salatiga,
24 Februari 2017
Penulis
Daftar Isi
1.
Kata Pengantar...............................................................................................................1
2.
Daftar
Isi.........................................................................................................................2
3.
Bab I :
Pendahuluan.....................................................................................................3
4.
Bab II :
Pembahasan......................................................................................................4
5.
Bab
III: Penutup............................................................................................................7
6.
Datar Pustaka..................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Tauhid secara umum diartikan dengan
ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menetapkan aqidah agama dengan
menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan, baik dalil naqli, dalil aqli maupun
dalil perasaan (wujdan). Sarjana barat menterjemahkan Ilmu Tauhid ke bahasa
mereka dengan “Theologi Islam”. Secara etimologi “Theologi” itu terdiri dari
dua kata yaitu “theos” berarti “Tuhan” dan “Legos” berarti ilmu. Dengan
demikian dapat diartikan sebagai Ilmu Ketuhanan.
Ilmu tauhid disebut juga dengan
berbagai macam nama. Disini akan dijelaskan mengenai macam-macam nama tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
saja nama-nama lain dari ilmu tauhid ?
2. Apa
pengertian dari nama-nama lain ilmu tauhid ?
3. Mengapa
bisa dinamakan seperti itu ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk
mengetahui nama-nama lain dari ilmu tauhid
2. Untuk
mengetahui pengetian dari nama-nama lain ilmu tauhid
3. Untuk
mengetahui penyebab dinamakannya
BAB II
PEMBAHASAN
Nama Lain Ilmu Tauhid, Pengertian, dan Sebab
Penamaannya
Ilmu tauhid disebut dengan beberapa nama, antara lain :
a. Ilmu Ushuludin
Ushuluddin
berasal dari dua kata, ushul dan ad-din. Ushul merupakan bentuk plural dari
kata ashl yang berarti: asal, pokok, dasar, fundamen. Sedangkan ad-din berarti
agama. Jadi, perkataan Ushuluddin menurut bahasa berarti pokok-pokok atau
dasar-dasar agama.
Secara
istilah dapat diartikan: Ilmu Ushuluddin ialah ilmu yang membahas tentang
prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil naqli (al-Qur'an dan
as-Sunnah) dan dalil-dalil 'aqli (akal).
Dinamakan
demikian karena Ilmu Ushuluddin pembahasannya adalah dasar-dasar agama yang
merupakan masalah esensial dalam ajaran agama islam.
b. Ilmu 'Aqoid/'Aqoidul-Iman
Kata
'Aqoid berasal dari bahasa Arab, bentuk plural dari kata 'aqidah, berasal dari
kata al-'aqdu yang berarti mengikat sesuatu. Namun, yang dimaksud dengan
'aqidah disini adalah sesuatu yang diimani oleh seseorang (مايدين به الانسان).
Secara
istilah diterangkan dalam kitab Bajuri dan Jam'u al-Jawami' sebagai:
"pengetahuan
yang terikat dalam masalah kejakinan keagamaan yang diambil dari dalil-dalil
syara".
Ilmu
Aqo'id dinamakan demikian karena pengetahuan ini berisi satu ikatan mengenai
sahnya iman dan islam yang jumlahnya 50, yang terkenal dengan aqo'id seket.
Dengan perincian 20 sifat wajib bagi Allah, 20 sifat mustahil bagi Allah, satu
sifat jaiz bagi Allah, 4 sifat wajib bagi Rasul, 4 sifat mustahil bagi Rasul
dan satu sifat mustahil bagi Rasul. Semuanya itu tercantum di dalam kalimat
"la ilaha illa allah".
c. Ilmu Kalam
Kata
Kalam berasal dari bahasa Arab sebagai bentuk mashdar dari kata (كلم – يكلم)
yang berarti perkataan atau kata-kata. Secara bahasa dapat berarti ilmu tentang
kata-kata.
Sedangkan
menurut istilah, al-Farabi mendefinisikan:
الكلام
علم يبحث فيه عن ذاته تعالى و صفاته و احواله الممكنات من المبداء و المعادعلى قانون
الاسلام و القيد الاخيراءخراج العلم الالهي للفلاسفة
"ilmu
kalam adalah disiplin ilmu yang membahas zat dan sifat Allah SWT beserta
eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai
masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin Islma. Stressing akhirnya adalah
memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofis".
Prof.
Dr. T. M. Hasbi ash-Shiddiqy
menyebutkan alasan ilmu ini
disebut ilmu kalam karena problema yang
diperselisihka oleh para ulama' dalam ilmu ini yang menyebabkan umat islam
terpecah kedalam beberapa golongan adalah masalah kalam Allah atau al-Quran,
apakah ia diciptakan (makhluk) atau tidak (qodim).
d. Fiqh Akbar
Penamaan
ini datang dari Abu Hanifah, menurut pendapatnya, hukum Islam yang dikenal
dengan istilah fiqh terbagi atas dua bagian, pertama fiqh al-akbar yang
membahas masalah keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu tauhid. Kedua fiqh
al-ashghor yang membahas masalah hal-hal yang berkaitan dengan masalah
muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabangnya saja.
e. Ilmu Teologi Islam
Kata
Teologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "theos" yang berarti Tuhan
dan "logos" yang berarti ilmu. Oleh karena itu teologi bermakna ilmu
tentang tuhan atau ilmu tentang ketuhanan. Kata Teologi Islam digunakan oleh
penulis-penulis ataupun orientalis barat untuk menyebut Ilmu Tauhid.
Menurut
istilah, William L. Reese mendefinisikan dengan "discourse or reason
concerning God" (diskursus atau pemikiran tentang Tuhan). Dengan mengutip kata-kata
William Ochaman, Reese lebih jauh mengatakan: "Theology to be discripline
resting of on revealed truth and independent of both philosophy and
science". (teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang
kebenaran wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan).
Sementara
itu, Gove menyatakan bahwa teologi adalah penjelasan tentang keimanan,
perbuatan dan pengalaman agama secara rasional.
Dalam
encyclopedia everyman's disebutkan: "science of religion, dealing
therefore with God, and man in his relation to God" (pengetahuan tentang
agama yang hanya membicarakan Tuhan dan manusia dalam pertaliannya dengan
Tuhan.
Sebenarnya
Ilmu Teologi Islam ini pengertiannya sama dengan Ilmu Tauhid. Hanya saja, kata
inilah yang sering digunakan oleh penulis ataupun para orientalis barat.
f. Ilmu Hakekat dan Ilmu Ma'rifat
Ilmu
Hakekat bisa diartikan secara etimologis sebagai ilmu sejati. Karena dengan
ilmu ini, dapat mengetahui benar-benar akan Tuhan Allah SWT denga segala
sifat-sifat-Nya, dan dengan keyakinan yang teguh.
Ilmu
Ma'rifat diartikan sebagai ilmu sejati. Karena ilmu ini menjelaskan hakekat
(kesejatian) segala sesuatu, sehingga dapat meyakini akan kepercayaan yang
benar (hakiki).
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa,
nama-nama ilmu tauhid ada 7 yaitu, ilmu ushuludin, ilmu ‘aqoid, ilmu kalam,
fiqh akbar, ilmu teologi islam, ilmu hakekat, dan ilmu ma’rifat.
Nama-nama tersebut juga datang membawa pengertian dan alasan penamaannya
masing-masing sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Tetapi intinya, semua
memiliki kesamaan dalam objek kajian, yaitu sama-sama mengkaji ke-Esaan Allah
SWT, Rasul dan hal-hal ghoib lain seperti tentang kehidupan setelah mati.
Daftar
Pustaka
Imam
Zarkasyi, KH., “Ushuluddin” (‘aqoid) ‘Ala
Madzhab Ahli-s-Sunnah Wa-l-Jama’ah”, Ponorogo: Trimurti Press, 1994.
Rozak,
Abdul, dan Rosihan Anwar. 2009. Ilmu
Kalam. Bandung : Pustaka Setia
Komentar
Posting Komentar